Welcome to my Blog

hanya sebuah blog sederhana dari seorang
pemula dan seorang pembelajar,
mencintai BIOLOGI adalah mencintai
dan mensyukuri keindahan,
keajaiban
serta keagungan Sang Maha Pencipta...
maka belajar terus adalah sebuah proses
yang menyelaraskan semuanya.

Ti PLASMID



Ti Plasmid  adalah vektor alamiah yang digunakan untuk mentransfer DNA ke dalam sel tanaman. Bakteri yang membawa plasmid Ti (contohnya Agrobacterium tumefaciens) dapat menyebabkan tumor pada tanaman yang disebut crown gall, terutama tanaman dikotil. Pada sebagian besar plasmid Ti, terdapat lima kompleks gen, yaitu T-DNA (bagian yang ditransfer dan menyatu dengan genom tanaman sehingga), gen virulen (vir) yang terdiri dari 50 kilo-basa untuk mengatur proses transfer T-DNA ke dalam DNA tanaman, gen tra/trb yang mengatur perpindahan plasmid Ti antarbakteri, bagian yang mengatur sistem replikasi plasmid, dan bagian gen yang menyandikan molekul opin. Molekul opin ini akan dihasilkan oleh jaringan tanaman yang terinfeksi bakteri pembawa Ti plasmid 

Ti Plasmid dapat digunakan dalam pembuatan Tanaman Transgenik 
berikut ini tahapan pembuatan tanaman transgenik :




1. Ekstraksi  DNA dari plasmid Agrobacterium tumafaciens menggunakan teknik 
    PCR (polymerase chain reaction)*. Pemotongan dan Penggabungan/
    penyisipan  DNA yang dipilih melibatkan enzim restriksi dan ligase
2. Pengklonan gen oleh bacteria vektor sehingga dihasilkan  DNA yang 
    diharapkankemudian klon gen Agrobacterium tumafaciens diintroduksi/
    ditransformasi  ke dalam kultur sel tumbuhan.
3. Multifikasi dan regenerasi bagian-bagian tumbuhan sehingga terbentuk 
    tumbuhan dengan sifat yang baru 

berikut gambar lain yang bisa mendukung pemahaman tahapan pembentukan tanaman transgenik 


Proses transfer gen secara lengkap :
1). Melakukan skuensing pada DNA untuk gen yang akan diubah diidentifikasi dan 
     diperoleh dari organisme donor (bakteri). Skuensing ini dapat dilakukan 
     dengan mengacu pada informasi yang diketahui berkaitan dengan urutan dari 
     gen yang akan dipilih.
     Selanjutnya diikuti dengan pemindahan gen dari organisme donor.
2). Gen yang diinginkan dikeluarkan dari organisme donor melalui penggunaan enzim 
     spesifik yang dikenal sebagai enzim restriksi.
3). Gen yang diinginkan kemudian dipolimer melalaui polimerase chain reaction 
     (PCR), yaitu metode untuk memperkuat DNA dan menghasilkan sejumlah gen 
     yang bisa diterapkan.
4). Setelah diperoleh, ada beberapa cara untuk mentransfer gen donor ke dalam sel 
     organisme target. Pada beras, digunakan proses yang lebih canggih. 
     Pada proses elektroporasi ini, dimana enzim khusus pendenaturasi dinding sel 
     melepaskan dinding sel dari selnya. Kemudian sel-sel akan menjadi protoplas, 
     yaitu sel-sel tumbuhan yang dilucut dinding selnya tetapi masih dilapisi 
     membran selular. 
     Tahap elektroporasi berikutnya, yaitu dikejutkan dengan listrik tegangan 
     tinggi melalui larutan yang mengandung protoplas. Kejutan listrik ini 
     menyebabkan membran untuk sementara tidak stabil dengan membentuk 
     pori-pori kecil. Melalui pori-pori sementara ini, DNA gen donor dapat 
     disuntikkan. DNA diinjeksikan dalam bentuk transfer plasmid yang dipindahkan 
     ke kromosom dan menjadi satu dalam DNA tanaman. Tidak lama setelah 
     pemberian kejutan listrik dan injeksi, sel membran terbentuk kembali. 
     Dinding sel juga terbentuk kembali melalui proses pembalikan.
5). Sel-sel yang baru saja diubah tersebut kemudian dikultur untuk menghasilkan 
     jenis sel yang unik yang membentuk organisme.
6). Sel-sel yang dihasilkan kemudian dipindahkan ke dalam lingkungan pertumbuhan 
     biasa di mana gen baru akan diekspresikan ( Bromley ).

* : lihat posting tentang PCR





0 komentar:

Posting Komentar