Welcome to my Blog

hanya sebuah blog sederhana dari seorang
pemula dan seorang pembelajar,
mencintai BIOLOGI adalah mencintai
dan mensyukuri keindahan,
keajaiban
serta keagungan Sang Maha Pencipta...
maka belajar terus adalah sebuah proses
yang menyelaraskan semuanya.

BERI AKU KABAR

4 komentar


Beri aku kabar...
tentang pagi hari yang hangat
seperti pagi hari
dipenghujung tahun seribu sembulan ratus sembilan puluh dua
ketika kita permainkan bayangan matahari
dan mencandai bulan pucat di langit barat
ada rasa yang riuh
manakala kau berujar rasa
tapi  kau tersesat dalam ragu
dan hatiku telah membiru
....
dan kata-kata telah menjelaga tak bermakna
tak tersisa waktu untuk kita untuk menata rasa

beri aku kabar
senyap angin malam di lorong taman
ketika membayangkan dirimu menjadi  Rahwana menculik Shinta
dan Hanoman tersesat di belantara api
kabarkan saja ceritera-ceritera..
dan bualan-bualanmu
seperti biasa
bisa membuat kita tertawa
mengikis batas antara duka dan suka

bagaimana dengan tangga pelangi
yang mengantarkan bidadari turun mandi
dan dirimu menjadi ksatria mabuk berakal busuk
memerangkap ketidakberdayaan menjadi kesukacitaan
dan menumbuhkan cinta di ranting yang merapuh

aku mengirimkan kabar untukmu...
 aku lebih memilih menjadi Shinta
daripada menjadi bidadari itu
tapi karena kau bukan seorang Rama
pun seorang Rahwana
....(kau lebih pantas jadi ksatria pemalu
    yang memalukan...)
dan aku bersumpah mati menunggu rasa menjadi batu
 (tapi tetap saja tak mampu...)

aku mengirimkan kabar untukmu
jika hati tak pernah menjadi sepi
karena hati tak pernah bisa kukutuk menjadi batu
karena angin selalu membawa wangi kenangan
dan musim tak akan pernah mengaburkan semua makna tentang rasa









Selengkapnya...

dari CATATAN YANG TERCECER

1 komentar

bertemu bu Tata di Taman Kota
(aku masih berseragam dan ber-high heel....
ach masa bodo ! )
menikmati sepiring mie goreng di bawah pohon matoa
begitulah, cara kita melepas kangen
dan menikmati kebebasan rasa...

bertemu bu Tata di taman Kota
bertelanjang kaki menelusuri bebatuan dan rimbun pepohonan...
(sepasang kekasih berpelukan, tak luput dari perhatian...kau bilang...itulah perempuan yang tidak bisa mengelak dari haus dan rindu akan cinta)

bertemu bu Tata di Taman Kota
melangkah ringan, berdiskusi yang ringan-ringan
(berteman denganmu, memberi keyakinan untuk tidak menjadi perempuan biasa-biasa.)

bertemu bu Tata di mana saja...
tak hanya melepas kangen saja
tapi keriangan tetap menjadi bagian kita


(bu, catatan ini kutemukan dan terselip di buku tua...di situ tertulis 130107...sudah lama juga yaaa..)

Selengkapnya...

TETRALOGI CITA-CITAKU

2 komentar


CITA-CITA I

ibuku bilang
Nak, gantungkanlah cita-citamu setinggi langit...
dan sampai sekarang aku masih mencari langit
dimana aku harus menggantungkan cita-cita


CITA-CITA II

Hari pertama masuk sekolah dasar
di tahun 1976
Aku disuruh maju ke depan
Menceriterakan nama dan cita-cita...
Namaku Ida
Cita-citaku guru


CITA-CITA III

Once upon time...
Di suatu ruang yang tidak boleh saya sebutkan...
Antara saya dan seseorang yang juga tidak boleh saya sebutkan
Terjadi pembicaraan
Tentang karir, loyalitas dan idealisme
Dan saya membuat kesimpulan
K=L/I
Karir berbanding lurus dengan loyalitas
tetapi berbanding terbalik dengan idealisme
....
Ibu, harus kugantung dimana cita-citaku
Langit diatasku terasa runtuh ketika itu...


CITA-CITA IV

Once upon time..
Di ruang yang sama
Antara saya dan seseorang yang sama
Dia berkata...
“kau tak akan pernah bisa jadi apa-apa”
                .....
                Teringat wajah-wajah guru sekolah dasarku
                Bu Yani, bu Maryati, pak Didin, pak Rahmat
                Dan Bapakku
                Mereka semua inspirasiku
                Dan aku selalu tegas berkata
                ...cita-citaku menjadi guru...
                Bukan wakil kepala sekolah
                Bukan kepala sekolah
                ....
                (lebih baik menaifkan diri
 daripada mengkhianati nurani)
Selengkapnya...