Welcome to my Blog

hanya sebuah blog sederhana dari seorang
pemula dan seorang pembelajar,
mencintai BIOLOGI adalah mencintai
dan mensyukuri keindahan,
keajaiban
serta keagungan Sang Maha Pencipta...
maka belajar terus adalah sebuah proses
yang menyelaraskan semuanya.

HEART ATTACK

strukur jantung


Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke situ. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme – mengencangnya nadi koroner – atau akibar pergumpalan darah – thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya di pasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen  bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.

Gejala Serangan Jantung
Gejala-gejala ini untuk setiap orang bisa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG (Electrocardiograp) huntuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami – rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, longlegs terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih para yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
* Nyeri. 
  Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka
  oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan
   kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada 
   diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup.
   Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang.
   Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri 
   sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
*  Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak
   merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru 
   (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
*  Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah 
   ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa 
   lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita 
   biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai 
    bagian dari penuaan.
Palpitasi (jantung berdebar-debar)
*  Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang 
   abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing
   dan pingsan.

Tanda-tanda Peringatan Dini
Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.
Diagnosis
Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG (Electrocardiograph) dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG (Electrocardiograph)   pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa wad atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. (www.lenterabiru.com)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

selama kau masih sering berolah raga , sy pikir itu normal

Posting Komentar