Belum terang tanah
ketika kutinggalkan rumah,
anak yang masih tertidur lelap...
dan dapur yang tak sempat hangat...
demi apa kupacu langkahku ketika lampu jalanan saja masih benderang...
sementara ketika tiba...
ruang-ruang masih lengang...
di mana gerangan anak-anak masa depan
yang kukhawatirkan...?!
....
ketika aku pulang...
matahari sudah membentuk bayangan memanjang...
kadang aku sudah diintip bulan separuh di langit yang memucat...
rumahku hanya tempat mengadukan penat...
dan anak bergelayut manja ditatapku yang mulai berat..
Tuhan...telah kupertaruhkan semua hidupku dan cintaku
Mungkin tak adil terbagi...
Tapi kepada Mu-lah..
Segala pengharapanku tertuang...
Karena kecintaan ini...
Semata cintaku pada-Mu
0 komentar:
Posting Komentar