Annelida berasal dari bahasa latin: annulus = cincin/gelang, maka
sering juga disebut cacing gelang karena tubuhnya tersusun atas
segmen yang menyerupai cincin atau gelang
CIRI-CIRI
1. Habitat
di darat di tempat lembab, di air tawar dan di lautan
2. Ciri Tubuh
- bilateral simetris
- tripoblastik selomata, namun paling sederhana dibanding dengan
hewan tripoblastik selomata lainnya
- memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m seperti cacing
tanah dari australia (Digaster longmani)
- memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.
Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang
disebut septa yang bersifat metameri (tiap ruas memiliki sistem organ
yang lengkap: misal peredaran darah, ekskresi dan sistem saraf)
- pada kulitnya terdapat duri-duri halus yang disebut seta
(keberadaan seta dalam tubuhnya dijadikan dasar pengelompokkan
Annelida)
Lapisan penyusun tubuh Annelida |
3. Struktur dan fungsi tubuh
- sistem ekskresi tersusun oleh suatu struktur yang disebut nefridium- sistem saraf tangga tali
- meliliki sistem peredaran darah tertutup
- alat pencernaan sudah sempurna
- belum memiliki alat respirasi, oksigen berdifusi langsung ke dalam
tubuh melalui permukaan kulit.
- alat reproduksi hermaprodit, tetapi tidak dapat melakukan fertilisasi
sendiri sehingga hewan ini tetap membutuhkan pasangan untuk
dapat melakukan fertilisasi,ada yang terpisah pada individu lain
(gonokoris)dan ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi,
yang kemudian beregenerasi.
Alat Ekskresi pada Annelida |
SISTEM SARAF ANNELIDA |
SISTEM PEREDARAN DARAH ANNELIDA |
SISTEM PENCERNAAN CACING |
struktur alat reproduksi Annelida |
4. Klasifikasi
Berdasarkan jumlah seta Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu
- Polychaeta (cacing berambut banyak),
- Oligochaeta (cacing berambut sedikit),
- Hirudinea.
1. POLYCHAETA
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak,
chaetae = rambut kaku)
- dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata,
antena, dan sensor palpus.
- memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut
parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen
tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan
mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi
juga seperti insang untuk bernapas.
Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta
yang tersusun dari kitin.
STRUKTUR TUBUH POLYCHAETA |
Contoh Polychaeta:
a. hidup sesil (menempel)
- Sabellastarte indica (cacing kipas) berwarna cerah.
b. bergerak bebas
- Nereis virens,
- Marphysa sanguinea,
- Arenicola marina
- Eunice viridis(cacing palolo)
- Lysidice oele(cacing wawo).
Nereis virens |
Marphysa sanguinea |
Arenicola marina |
Eunice viridis |
2. OLIGOCHAETA
- dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku)
- tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya
yang bersegmen.
Contoh Oligochaeta
- Lumbricus terrestris (cacing tanah Amerika),
- Pheretima (cacing tanah Asia),
kedua cacing tersebut dilihat dari strukturnya susah dibedakan,
tetapi ukuran cacing tanah asia (lokal) lebih kecil dibanding dengan
cacing tanah Amerika
- Tubifex tubifex (cacing merah/cacing sutra/cacing rambut)
- hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih
yang kaya bahan organik. Cacing ini meiliki 57% protein dan
13% lemak dalam tubuhnya.
- berkembang biak lewat telur secara eksternal. Telur yang
dibuahi oleh jantan akan membelah menjadi dua sebelum
menetas.
- Digaster longmani (cacing tanah raksasa Australia) Lumbricus terestris |
Pheretima sp |
Tubifex tubifex |
Digaster longmani |
3. HIRUDINEA
- kelas annelida dengan jenis yang paling sedikit.
- tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen
tubuhnya.
- Panjang bervariasi dari 1 – 30 cm.
- Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior
yang meruncing.
- Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang
digunakan untuk menempel dan bergerak.
- ada yang bersifat ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya
yang berupa hewan vertebrata termasuk manusiadengan mengisap
darah inangnya
- ada yang hidup bebas dengan memangsa invertebrata kecil seperti
siput.
Contoh Hirudinea parasit
- Haemadipsa (pacet), hidup di rawa-rawa dan di hutan basah
- Hirudo medicinalis (lintah).
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan
zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak
menyadari adanya gigitan.
Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti
pembekuan darah (hirudin).
Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Hirudo medicinalis |
Haemadipsa picta |
MANFAAT ANNELIDA
- berperan sebagai detrivor di ekosistem
- memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara
menggali tanah sehingga bermanfaat dalam menggemburkan tanah.
- bernilai ekonomis karena dapat digunakan sebagai bahan pakan
ternak (Tubifex dan Pheretima)
- bahan kosmetik dan obat (ada yang memanfaatkan cacing tanah
untuk mengobati penyakit thypus)
- lintah dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif
- zat hirudin yang dihasilkan lintah dapat domanfaatkan sebagai zat
antikoagulan
- dapat dimakan (cacing palolo dan wawo dikonsumsi oleh sebagian
masyarakat maluku) Selengkapnya...