CITA-CITA I
ibuku bilang
Nak, gantungkanlah cita-citamu setinggi langit...
dan sampai sekarang aku masih mencari langit
dimana aku harus menggantungkan cita-cita
CITA-CITA II
Hari pertama masuk sekolah dasar
di tahun 1976
Aku disuruh maju ke depan
Menceriterakan nama dan cita-cita...
Namaku Ida
Cita-citaku guru
CITA-CITA III
Once upon time...
Di suatu ruang yang tidak boleh saya sebutkan...
Antara saya dan seseorang yang juga tidak boleh saya
sebutkan
Terjadi pembicaraan
Tentang karir, loyalitas dan idealisme
Dan saya membuat kesimpulan
K=L/I
Karir berbanding lurus dengan loyalitas
tetapi berbanding terbalik dengan idealisme
....
Ibu, harus kugantung dimana cita-citaku
Langit diatasku terasa runtuh ketika itu...
CITA-CITA IV
Once upon time..
Di ruang yang sama
Antara saya dan seseorang yang sama
Dia berkata...
“kau tak akan
pernah bisa jadi apa-apa”
.....
Teringat wajah-wajah guru
sekolah dasarku
Bu Yani, bu Maryati, pak Didin,
pak Rahmat
Dan Bapakku
Mereka semua inspirasiku
Dan aku selalu tegas berkata
...cita-citaku menjadi guru...
Bukan wakil kepala sekolah
Bukan kepala sekolah
....
(lebih baik menaifkan diri
daripada mengkhianati nurani)
Selengkapnya...