tidak akan pernah berhenti
pada malam, pada dini hari
disaat pagi...disaat siang
aku bercakap pada detik-detik yang menyertai
seperti hela nafas dan degup jantungku, dan detak di nadiku...
percakapanku pada hati...
pada pikiranku
mungkin sebaiknya hanya udara yang berhembus di saluran nafasku,
hanya daun yang gugur, debu jalanan...buku-buku.....kertas-kertas buram
jendela yang kusam, kelas yang pengap, ceceran sampah ditangga...
yang boleh mendengar percakapanku....
karena aku tak mungkin perdengarkan percakapan ini
pada tukang ojek...tukang parkir...pembantuku...
atau kalian...para intelektual...penyandang gelar...kandidat doktoral...
yang bisa mendengar, bisa bercakap...
bisa berpikir....pandai berpikir...
tapi telah kehilangan hati...
dan harga diri...
......
percakapanku....
sebenarnya hanya gumaman kecil...
mengapa harus terdengar seperti petir...
seolah memecah gendang telinga,
dan berlompatan segala imajinasi liar
omong kosongpun terdengar diruang-ruang
obrolan yang tak jauh beda dengan obralan
tukang loak dipingiran jalan
kalian lupa, kalian menggunakan seragam kantoran
beratribut kemegahan...
.....
percakapanku
tak perlu kuperdengarkan lagi...
biar angin dan debu menguapkannya ke langit
biar degup yang bergemuruh ini
lenyap dan senyap dihatiku....
....
dan aku tak kan pernah akan memaki
hanya akan berdiri di sini
menegakkan setiap langkah dengan keyakinan
tanpa suara tanpa kata-kata...
biar cinta
terbaca
dicermin hati yang bening
yang harus terjaga
karena mereka yang berhak
atas masa depan bangsa...
Selengkapnya...
PERCAKAPANKU DENGAN WAKTU
ARTHROPODA
Merupakan filum yang mempunyai jumlah anggota spesies paling banyak, hampir mencakup hampir 75% dari jumlah hewan di dunia.
Filum Ciri-ciri Arthropoda:
a. ciri tubuh
- simatris bilateral
- tripoblastik selomata
- beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut
(abdomen).
- penutup tubuh eksoskeleton yang tersusun oleh zat tanduk (kitin)
b. Sistem Tubuh:
- Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang
beradaptasi untuk mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian
ujung (posterior)tubuh.
- Sistem peredaran darah terbuka, memiliki jantung pembuluh terletak
di daerah dorsal (punggung)
- Sistem Pernafasan - Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, yang hidup
di darat bernafas dengan paru-paru buku, permukaan kulit dan
trakea.
- Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan
alat indera.
- memiliki alat indera berupa :
- antena yang berfungsi sebagai alat peraba,
- mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet),
- organ pendengaran khususnya pada insecta
- statocyst (alat keseimbangan) pada Curstacea.
- Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi.
- Alat reproduksi, biasanya terpisah (dioceus). Fertilisasi kebanyakan
internal (di dalam tubuh).
Berdasarkan pembagian tubuh dan jumlah kakinya Arthropoda dapat diklasifikasikan menjadi empat kelas yaitu :
1. Crustacea (udang-udangan)
2. Arachnida (laba-laba)
3. Myriapoda
4. Insecta (serangga)
berikut tabel perbedaan ke-empat kelas Arthropoda :
Ciri | Kelas | |||
Crustacea | Arachnida | Myriapoda | Insecta | |
Tubuh |
| Terdiri atas 2 bagian yaitu kepala-dada dan perut |
| Terdiri atas kepala, dada dan abdomen (perut) |
Kaki | 1 pasang pada setiap segmen tubuh | 4 pasang pada kepala-dada | 1 pasang atau 2 pasang pada setiap ruas | 3 pasang pada dada atau tidak ada |
Sayap | Tidak ada | Tidak ada | Tidak ada | 2 pasang atau tidak ada |
Antena | 2 pasang | Tidak ada |
| 1 pasang |
Organ Pernafasan | Insang atau seluruh permukaan tubuh | Paru-paru buku | Trakea | Trakea |
Tempat hidup | Air tawar, air laut | Darat | Darat | Darat |
1. Kelas Crustacea (kelompok udang).
a. Habitat
Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air
tawar. Biasanya menempel di dasar perairan
b. Struktur Tubuh
- bersegmen (beruas) terdiri atas :
c. Sistem Organ
1. Sistem Pencernaan
- Jenis makanan berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan.
a. Habitat
Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air
tawar. Biasanya menempel di dasar perairan
b. Struktur Tubuh
- bersegmen (beruas) terdiri atas :
- sefalotora (kepala dan dada menjadi satu)
- abdomen (perut).
- ukuran tubuh bagian anterior lebih besar dibandingkan ukuran tubuh
bagian posterior
- pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
1. Dua pasang antena
2. Satu pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
3. Satu pasang maksilla
4. Satu pasang maksilliped
Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan
menghantarkan makanan ke mulut.
- Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen)
yang memiliki fungsi untuk berenang, merangkak atau menempel
di dasar perairan.
- Pada species udang karang/lobster, segmen terakhir
Berikut adalah gambar bagian-bagian tubuh pada udang karang/
lobster.
MORFOLOGI CRUSTACEA |
c. Sistem Organ
1. Sistem Pencernaan
- Jenis makanan berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan.
- Mulut terletak diabagian anterior, sedangkan esofagus, lambung,
usus dan anus terdapat pada bagian posterior.
- Memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di bagian
cephalotorak dan kedua sisi abdomen.
- Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui
alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2. Sistem Saraf
- tersusun oleh suatu struktur saraf yang menyerupai tangga tali,
maka sering disebut saraf tangga tali
- ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat
peraba), statocyst (alat keseimbangan), dan mata majemuk
(facet) yang bertangkai.
3. Sistem Peredaran Darah
- peredaran darah terbuka, karena beredar tanpa melalui pembuluh
darah.
- tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin yang daya
ikat terhadap oksigen (O2) lebih rendah dibanding hemoglobin
4. Sistem Pernafasan
- Pada umumnya bernafas dengan insang, kecuali yang bertubuh
Crustacea yang berukuran sangat kecil bernafas dengan seluruh
permukaan tubuhnya.
5. Alat Reproduksi
- pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah.
- alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga,
sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki
kelima.
- pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
2. Sistem Saraf
- tersusun oleh suatu struktur saraf yang menyerupai tangga tali,
maka sering disebut saraf tangga tali
- ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat
peraba), statocyst (alat keseimbangan), dan mata majemuk
(facet) yang bertangkai.
3. Sistem Peredaran Darah
- peredaran darah terbuka, karena beredar tanpa melalui pembuluh
darah.
- tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin yang daya
ikat terhadap oksigen (O2) lebih rendah dibanding hemoglobin
4. Sistem Pernafasan
- Pada umumnya bernafas dengan insang, kecuali yang bertubuh
Crustacea yang berukuran sangat kecil bernafas dengan seluruh
permukaan tubuhnya.
5. Alat Reproduksi
- pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah.
- alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga,
sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki
kelima.
- pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
- mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa
melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih
muda mengalami ekdisis dua minggu sekali.
- mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota
tubuhnya dan bagian yang putus akan tumbuh kembali melalui
proses regenerasi).
d. Klasifikasi Crustacea
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Entomostraca (udang tingkat rendah)
Umumnya merupakan penyusun zooplankton, yang hidup
melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Terdiri dari
a. Ordo Branchiopoda
Contoh: Daphnia pulex
Asellus aquaticus.
Lepidurus packardi
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah
satu penyusun zooplankton.
Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
Lepidurus packardi |
Contoh: Cypris candida
Candona rectangulata
Argenocythere (ada yang ditemukan dalam bentuk fosil)
Hidupdi air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil
Hidupdi air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil
dan dapat bergerak dengan antena
c. Ordo Copecoda
Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan
Cypris |
Candona rectangulata |
Argenocythere (fosil) |
Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan
parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
Contoh: Argulus indicus (kutu ikan)
Cyclops.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk
cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau pada dasar
kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau
mengapung di laut, ada juga yang bersifat parasit.
Contoh: Bernakel
Sacculina.
2. Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Barnakel |
Acorn barnacle (Balanus sp) |
Sacculina carcini |
2. Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar.
Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut
(abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan
Decapoda
a. Ordo Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama. Contohnya : Oniscus asellus (kutu perahu),
Limnoria lignorum.
Ligia oseanica
Ligia oseanica
Oniscus asellus |
Limnoria lignorum |
Ligia oceanica |
b. Stomatopoda
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna
yang mencolok.
Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen
anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
Contoh: Squilla empusa (udang belalang/mantis shrimp).
Odontodactylus scyllarus (mantis shrimp)
Lysiosquilla maculata
Squilla empusa |
Odontodactylus scyllarus |
c. Dekapoda
kehidupan manusia. Digunakan sebagai sumber makanan yang kaya
protein.
- hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut
- mempunyai sepuluh kaki Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax)
yang ditutupi oleh karapaks.
- Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut
juga hewan si kaki sepuluh (deka=sepuluh, poda=kaki)
Beberapa contoh Decapoda, yaitu:
a. Udang
1. Penaeus vannamei (udang windu), hidup di air payau,
enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
2. Macrobrachium rosenbergii (udang galah), enak dimakan, hidup
di air tawar dan payau.
3. Cambarus diogenesis (blue crayfish))
4. Panulirus versicolor (udang karang)
b. Ketam
1. Portunus pelagicus (rajungan)
2. Pagurus sp. (kelomang)
3. Diogene varian (kelomang)
3. Diogene varian (kelomang)
3. Parathelpusa maculata (yuyu)
4. Scylla serrata (kepiting)
5. Birgus latro (ketam kenari)
6. Limulus cyclops/horseshoe crab (dianggap kepiting purba)
2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking
dan laba-laba).
Kelompok hewan ini disebut Arachnida karena berasal dari kata arachne yang berarti
laba-laba Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak.
Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator.
Arachnida meiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Habitat pada umumnya di darat, tetapi ada pula sebagai parasit.
- tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan
dengan jelas, kecuali Acarina.
- pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang
mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
- mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
- alat ekskresi dilengkapi dengan pembuluh malphigi dan kelenjar coxal.
- alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
- alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior
abdomen, pembuahan internal (di dalam).
- sistem saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan
pasangan-pasangan ganglia.
- alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta
memiliki kelenjar racun.
- habitat pada umumnya di darat, tetapi ada pula sebagai parasit.
Arachnida dibagi menjadi tiga ordo yaitu:
6. Limulus cyclops/horseshoe crab (dianggap kepiting purba)
Udang windu (Penaeus vannamei) |
Macrobrachium rosenbergii |
Cambarus diogenesis |
Panulirus versicolor (udang karang) |
Portunus pelagicus |
Pagurus sp (kelomang) |
Diogene varian |
Parathelpusa maculata (yuyu/ketam sawah) |
Scylla serrata |
Birgus latro (ketam kenari) |
Limulus cyclops/horseshoe crab |
2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking
dan laba-laba).
Kelompok hewan ini disebut Arachnida karena berasal dari kata arachne yang berarti
laba-laba Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak.
Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator.
Arachnida meiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Habitat pada umumnya di darat, tetapi ada pula sebagai parasit.
- tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan
dengan jelas, kecuali Acarina.
- pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang
mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
- mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
- alat ekskresi dilengkapi dengan pembuluh malphigi dan kelenjar coxal.
- alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
- alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior
abdomen, pembuahan internal (di dalam).
- sistem saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan
pasangan-pasangan ganglia.
- alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta
memiliki kelenjar racun.
- habitat pada umumnya di darat, tetapi ada pula sebagai parasit.
Arachnida dibagi menjadi tiga ordo yaitu:
1. Scorpionida (kala)
perut panjang dengan segmen, pada segmen terakhir berubah fungsi sebagai alat
sengat, memiliki kelisera yang kecil dan pedipalpus yang besar
Contohnya:
- Kalajengking : - Vejovis sp
- Hadrurus sp
- Thelyphonus sp)
- Androctonus bicolor (fat tail scorpion )
- Ketonggeng (Buthus affer)
struktur scorpionida |
Vejovis sp |
Hadrurus sp |
Thelyphonus sp |
Androctonus bicolor |
2. Arachnoida
Abdomen tidak bersegmen, pada bagian paling belakang abdomen terdapat alat yang
disebut spinneret berfungsi untuk mensekresikan benang-benang yang berguna untuk
membangun jaring-jaring perangkap mangsa, sebagai sarang dan untuk membentuk
kokon (pembungkus telur)
Anatomi laba-laba |
Beberapa contoh laba-laba, antara lain:
1. Heteropoda sp
Laba-laba pemburu ditemukan di Philiphina dan Malayasia
2. Salticid sp
Laba-laba pelompat Indonesia/Indonesian jumping spider
3. Nephila maculata
Golden Orb web Spider
4. Gasteracantha hasseltii
Spider spinning web (laba-laba duri)
5. Loxosceles reclusa
Laba-laba beracun
6. Rhabidosa rabida.
Laba-laba serigala (wolf spider)
7. Liphistius malayanus
Giant armored trapdoor spider (laba-laba primitif)
8. Latrodectus hesperus.
Black widow (laba-laba beracun)
9. Theraposa leblondi
Tarantula Afrika
Nephila maculata |
Gasteracantha hasseltii |
Loxosceles reclusa |
Rhabidosa rabida |
Liphistius malayanus |
Latrodectus hesperus. |
Theraposa leblondi |
3. Aracina (caplak)
- Abdomen bersatu dengan sephalotorak, berukuran kecil dan tidak bersegmen.
- Hidup secara parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia
- bernafas menggunakan seluruh permukaan tubuhnya
Contohnya:
1. Caplak kudis (Sarcoptes scabiei)
2. Caplak unggas (Dermanyssus)
3. Caplak sapi (Boophilus annulatus)
4. Tungau (Dermacentor sp.)
5. Psoroptes equi
menyebabkan kudis pada ternak domba,kelinci, dan kuda.
6. Otodectes cynotis (tungau kudis telinga)
menyerang anjing dan kucing.
7. Tarsomenus sp dan Tetranychus sp
caplak hama pada tanaman teh, tomat tembakau dan kentang