Welcome to my Blog

hanya sebuah blog sederhana dari seorang
pemula dan seorang pembelajar,
mencintai BIOLOGI adalah mencintai
dan mensyukuri keindahan,
keajaiban
serta keagungan Sang Maha Pencipta...
maka belajar terus adalah sebuah proses
yang menyelaraskan semuanya.

ANNELIDA

10 komentar

Annelida berasal dari bahasa latin:  annulus = cincin/gelang, maka 
sering juga disebut cacing gelang karena tubuhnya tersusun atas 
segmen yang menyerupai cincin atau gelang

CIRI-CIRI

1. Habitat
    di darat di tempat lembab, di air tawar dan di lautan


2. Ciri Tubuh 
    - bilateral simetris
    - tripoblastik selomata, namun paling sederhana dibanding dengan
       hewan tripoblastik selomata lainnya
    - memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m seperti cacing 
      tanah dari australia (Digaster longmani)
    - memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.
      Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang 
      disebut septa yang bersifat metameri (tiap ruas memiliki sistem organ 
      yang lengkap: misal peredaran darah, ekskresi dan sistem saraf)
    - pada kulitnya terdapat duri-duri halus yang disebut seta  
      (keberadaan seta dalam tubuhnya dijadikan dasar pengelompokkan 


      Annelida)
Lapisan penyusun tubuh Annelida



3. Struktur dan fungsi tubuh 
     - sistem ekskresi tersusun oleh suatu struktur yang disebut nefridium
    - sistem saraf tangga tali
    - meliliki sistem peredaran darah tertutup
    - alat pencernaan sudah sempurna
    - belum memiliki alat respirasi, oksigen berdifusi langsung ke dalam 
      tubuh melalui permukaan kulit.
    - alat reproduksi hermaprodit, tetapi tidak dapat melakukan fertilisasi
      sendiri sehingga hewan ini tetap membutuhkan pasangan untuk 
      dapat melakukan fertilisasi,ada yang terpisah pada individu lain 
      (gonokoris)dan ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi,
      yang kemudian beregenerasi.
   
  
Alat Ekskresi pada Annelida


SISTEM SARAF ANNELIDA


SISTEM PEREDARAN DARAH ANNELIDA
SISTEM PENCERNAAN CACING

struktur alat reproduksi Annelida



4. Klasifikasi
        Berdasarkan jumlah seta Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu 
       - Polychaeta  (cacing berambut banyak), 
       - Oligochaeta (cacing berambut sedikit),
       - Hirudinea.
       1.  POLYCHAETA
            Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak
            chaetae = rambut kaku)
            - dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, 
              antena, dan sensor palpus.
            - memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut 
              parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen
              tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan 
              mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi 
              juga seperti insang untuk bernapas.
              Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta 
              yang tersusun dari kitin.

STRUKTUR TUBUH POLYCHAETA


             Contoh Polychaeta:
             a. hidup sesil (menempel)
                 - Sabellastarte indica (cacing kipas) berwarna cerah.
             b. bergerak bebas 
                 - Nereis virens
                 - Marphysa sanguinea
                 - Arenicola marina      
                 - Eunice viridis(cacing palolo)
                 - Lysidice oele(cacing wawo).
                   




Nereis virens

Marphysa sanguinea
Arenicola marina

Eunice viridis

       2.  OLIGOCHAETA
           - dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) 
           - tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya 
              yang bersegmen.
           Contoh Oligochaeta 
           - Lumbricus terrestris (cacing tanah Amerika), 
           - Pheretima (cacing tanah Asia),  
             kedua cacing tersebut dilihat dari strukturnya susah dibedakan,
             tetapi ukuran cacing tanah asia (lokal) lebih kecil dibanding dengan
             cacing tanah Amerika
           - Tubifex tubifex (cacing merah/cacing sutra/cacing rambut)
              - hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih 
                yang kaya bahan organik. Cacing ini meiliki 57% protein dan 
               13% lemak dalam tubuhnya.
             - berkembang biak lewat telur secara eksternal. Telur yang 
               dibuahi oleh jantan akan membelah menjadi dua sebelum 
               menetas.
           - Digaster longmani (cacing tanah raksasa Australia) 
           


Lumbricus terestris


Pheretima sp

Tubifex tubifex

Digaster longmani

     3. HIRUDINEA
         - kelas annelida dengan jenis yang paling sedikit.

         - tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen 
           tubuhnya.
         - Panjang bervariasi dari 1 – 30 cm.
         - Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior 
            yang meruncing.
         - Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang 

           digunakan untuk menempel dan bergerak.
         - ada yang bersifat ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya 
           yang berupa hewan  vertebrata termasuk manusiadengan mengisap
           darah inangnya 
         - ada yang hidup bebas dengan memangsa invertebrata kecil seperti
           siput.
         Contoh Hirudinea parasit  
         - Haemadipsa (pacet), hidup di rawa-rawa dan di hutan basah 
         - Hirudo medicinalis (lintah).
            Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan 

            zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak 
            menyadari adanya gigitan.
            Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti 
            pembekuan darah (hirudin).
            Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.



 
Hirudo medicinalis

Haemadipsa picta


     MANFAAT ANNELIDA 
     -  berperan sebagai detrivor di ekosistem
     -  memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara 
        menggali tanah sehingga bermanfaat dalam menggemburkan tanah. 
     -  bernilai ekonomis karena dapat digunakan sebagai bahan pakan 
        ternak (Tubifex dan Pheretima)
     -  bahan kosmetik dan  obat (ada yang memanfaatkan cacing tanah
         untuk mengobati penyakit thypus)
     -  lintah dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif
     -  zat hirudin yang dihasilkan lintah dapat domanfaatkan sebagai zat 
        antikoagulan
     -  dapat dimakan (cacing palolo dan wawo dikonsumsi oleh sebagian
        masyarakat maluku) Selengkapnya...

NEMATHELMINTHES

4 komentar

Diberi nama Nemathelmintes karena berbentuk benang/gilig (nemathos),
helmintes = cacing

CIRI-CIRI
1. tripoblastik pseudoselom 
    - mempunyai 3 lapisan embrional (ektoderm, mesoderm dan endoderm)
    - rongga tubuh pseudoselom ( pseudo = semu, selom = rongga)
2. tubuh bilateral simetris, silindris 
3. ukuran tubuh umumnya mikroskopis, bersegmen
4. habitat di air, tanah serta ada yang hidup parasit
5. lapisan luar tubuh dilindungi oleh kutikula
6. sudah memiliki alat pencernaan yang sempurna dari mulut sampai anus
7. belum memiliki alat sirkulasi dan respirasi
8. reproduksi secara seksual, dimana jantan dan betina terpisah (dioceus)>





Contoh Nemathelmintes


<1. Ascaris lumbricoides
    - disebut cacing perut karena parasit pada usus manusia menyebabkan
      penyakit Ascariasis
    - menular ke manusia melalui telur yang berembrio tertelan bersama
      makanan dan minuman yang tidak higienis
    - terdapat perbedaan antara Ascaris jantan dan betina
    





SIKLUS Ascaris lumbricoides
2.  Ancylostoma duodenale & Necator americanus
     - dikenal sebagai cacing tambang, karena endemik di daerah
       pertambangan  
     - parasit pada usus manusia
     - Ancylostoma duodenale menyebabkan penyakit ankilostomiasis, 
       dan Necator americanus menyebabkan penyakit nekatoriasis  
      - Panjang cacing betina kurang lebih 1 cm, sementara itu panjang 
       cacing jantan kurang lebih 0,8 cm.   
     - Ancylostoma duodenale  mirip dengan huruf C, dapat menghasilkan 
       28.000 telur per hari.
       Necator americanus mirip huruf S. Setiap satu cacing dapat 
       bertelur 9000 ekor per hari. 
     - pada bagian mulut memiliki kait untuk menempel pada usus
       dan alat isap darah yang juga mengeluarkan antikoagulasi 
       (luka yang diakibatkan gigitan Ancylostoma akan terus 
        mengalirkan darah, sehingga manusia yang terinfeksi cacing
        ini akan megalami anemia)
     - infeksi dapat berlangsung secara fasif dan aktif
       - fasif : larva yang berdinding tebal (sista) masuk melalui mulut
                  tertelan bersama makanan yang tidak higienis
       - aktif : larva filariform menginfeksi  melalui permukaan kulit kaki
    - terdapat jenis yang sama endemik di amerika dengan nama 
      Necator americanus.









Siklus Ancylostoma duodenale







3.  Wuchereria bancrofti  (cacing filaria)
      - inang sementara berupa nyamuk culex
      - inang tetap pada manusia, dewasa hidup di pembuluh limfe  
        (pembuluh getah bening) terutama pada pembuluh limfe kaki 
        sehingga dapat menyumbat pembuluh limfe di kaki mengakibatkan
        penyakit kaki gajah (elephantiasis)
      - ditularkan dari nyamuk culex ke manusia dalam bentuk mikrofilaria


mikrofilaria Wuchereria branchofti
  

SIKLUS Wuchereria branchofti

elephantiasis

4.  Enterobius vermicularis (Oxyuris vermikularis) - cacing kremi
     - banyak ditemukan di usus besar anak-anak
     - betina berukuran 9-12mm, jantan berukuran 3 - 5 mm berwarna putih
     - cacing betina ketika mau bertelur akan keluar dan meletakkan telurnya
       anus di sekitar anus, sehingga penderita akan merasa gatal
     - penularan dapat terjadi secara autoinfeksi dan retroinfeksi
       - autoinfeksi : jika telur yang terdapat di anus masuk ke sela-sela kuku
                             saat menggaruk anus yang gatal, kemudian telur masuk
                             saluran pencernaan ketika kita tidak mencuci tangan
                             sebelum makan.
       - retroinfeksi : terjadi jika telur-telur di sekitar anus menetas dan masuk
                             kembali ke usus besar






    

     
siklus hidup E. vermicularis


5.  Trichinella spiralis
     - parasit pada manusia, babi dan tikus
     - menyebabkan penyakit trichinosis
     - manusia dapat terinfeksi karena memakan daging babi yang mengandung
        larva Trichinella (sista)
     - di usus larva akan berkembang jadi cacing muda, setelah dewasa cacing
        betina menghasilkan larva yang bergerak menuju aliran darah dan
        menetap di otot


larva Trichinella pada jaringan otot



siklus hidup  Trichinella spiralis


Selengkapnya...

BIAR AKU TETAP BERSAMA PELANGIMU

4 komentar

aku bersimbah warna pelangi
aku merasakan hangat mentari pagi
dalam tatapmu dan rengkuh pelukanmu
dan kau  seterang sinar rembulan
menerangi dalam sesatku di remang malam
aku sering dihempas angin
disergap badai..
tapi engkau adalah 
angin semilir
dan kesejukan air
dalam resahku
dalam amarahku...
maka
tak pernah aku ingin jauh darimu...
biar aku tetap
bersama
pelangimu
hangat mentari pagimu
kesejukan airmu
dan semilir anginmu...
dan
kunikmati
badaimu
hempasanmu...
kau luluh lantakkan sekalipun...
aku tetap utuh
untukmu Selengkapnya...

FILUM PLATYHELMINTES

2 komentar

Platyhelminthes berasal dari Bahasa Yunani, dari kata Platy = pipih dan helminthes = cacing. 
Sebelumnya Platyhelminthes dikelompokkan dalam filum yang sama 
dengan Nemathelmintes dan Annelida dalam kelompok cacing-cacingan (Vermes), pada sistem klasifikasi terbaru dibuat dalam filum tersendiri.

A. CIRI-CIRI UMUM
    1. ukuran tubuh mikroskopis dan ada yang memiliki panjang tubuh 
        hingga lebih dari 20 cm,  
    2. bentuk tubuh pipih, simentris bilateral
    3. memiliki 3 lapisan tubuh embrional, tanpa rongga (tripoblastik 
         aselom)
    4. tubuh lunak, kulit  tubuh mengandung kutikula, tidak bersegmen 
        (ruas)
    5. belum memiliki sistem peredaran darah : transpor dilakukan 
        langsung dari  satu sel ke sel lainny melalui cairan ekstraseluler
    6. belum memiliki sistem respirasi : difusi udara dilakukan melalui
        permukaan tubuh
    7. alat pencernaan belum sempurna umumnya hanya memiliki mulut
        belum memiliki anus.
    8. alat ekskresi berupa sel api (protonefridium) yang mengeluarkan 
        zat sisa melalui permukaan tubuh.
    9. sistem saraf berupa sepasang ganglion (kumpulan sel saraf)  
        anterior atau dinding saraf yang dihubungkan oleh satu sampai 
        tiga pasang tali saraf. 
  10. ada yang hidup soliter dan ada juga yang hidup parasit


B. REPRODUKSI
     Dapat berlangsung dengan cara aseksual dan seksual     
    1.  Aseksual
         dengan cara meregenerasi tubuhnya yaitu jika bagian tubuh  
         platyhelmintes terpotong maka bagian tubuh yang hilang akan
         segera  terbentuk kembali 
    2.  Seksual
         Platyhelminthes  kebanyakan hermaprodit/monoecious  dimana
         organ kelamin testes dan ovarium nya membentuk ovotestes
         sehingga mampu melakukan pembuahan sendiri. 
         Perkembangan cacing ini ada dua macam, yaitu :
         - secara langsung (telur menetas menjadi cacing kecil tetapi 
            menyerupai cacing dewasa) 
         - secara  tidak langsung yaitu melalui beberapa tahapan (fase) /siklus
            dimana pada setiap fasenya dalam bentuk yang berbeda, contohnya 
            reproduksi cacing hati (Fasciola hepatica)



C. KLASIFIKASI
    Terbagi menjadi tiga kelas :
    1. Turbellaria (cacing cacing rambut getar)
    2. Trematoda (cacing hisap)
    3. Cestoda    ( cacing pita)
    
    1  TURBELLARIA
        - tubuh bersilia yang berfungsi sebagai alat untuk bergerak.
          Pergerakan didukung juga oleh otot yang membentuk gerakan 
          seperti gelombang.
        - berukuran 15 – 18 mm.
             
       contoh yang familiar adalah Planaria/Dugesia
       - Habitat di air tawar
       - Pada bagian anterior tubuh Planaria yang berbentuk segitiga 
         terdapat :  - bintik mata yang berfungsi untuk membedakan 
                            keadaan gelap 
                          - aurikel berupa celah yang berfungsi sebagai indera
                            pembau saat Planaria mencari makanan.
       -  Pada bagian ventral terdapat mulut yang berbatasan dengan 
          faring. Melalui mulut, faring dapat dijulurkan keluar untuk 
          menangkap mangsa yang selanjutnya dicerna di dalam usus.  
       -  Sistem ekskresi berupa protonefridia yang terdiri dari saluran
          bercabang-cabang memanjang dari nefridiofor (pori-pori) yang
          terdapat pada bagian dorsal (punggung) sampai ke sel-sel api
          pada bagian dalam tubuh.
          Sel api berbentuk seperti bola (bulbus) yang memiliki silia di
          bagian dalam. Gerakan silia akan menggerakan air dalam sel
          sehingga mengalir dan pengalami penyaringan.
       -  Reproduksi aseksual dengan regenerasi tubuh
       -  Reproduksi seksual : zigot yang terbentuk berkembang tanpa 
          melalui proses periode larva 

         
        
PLANARIA/DUGESIA





REGENERASI PLANARIA


ALAT EKSKRESI PADA PLANARIA


           Contoh lain Turbellaria

Bipalium
       

       2.  TREMATODA  
           -  hidup parasit pada hati, usus, paru-paru
         -  tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula 
         -  tidak memiliki silia
           -  disebut sebagai cacing isap karena cacing ini memiliki alat
            pengisap.
         -  alat pengisap terdapat pada mulut di bagian anterior berfungsi
            untuk menempel dan menghisap makanan pada tubuh inangnya.
         -  memiliki fase reproduksi yang komplek karena melibatkan paling
            sedikit 2 jenis inang (hospes) yang terlibat dalam siklus hidup/
            pergiliran keturunan antara fase seksual dan aseksual
            - fase seksual  : terjadi saat cacing hati dewasa berada di dalam
                                    tubuh inang utama
            - fase aseksual : dengan membelah diri terjadi saat larva berada
                                    di dalam tubuh inang perantara  

siklus hidup Fasciola hepatica


Contoh cacing hati yang dapat menginfeksi manusia
1.  Opisthorchis sinensis ( Cacing hati cina )
     - cacing dewasa hidup pada organ hati manusia.
     - inang perantaranya adalah siput air dan ikan.
2.  Schistosoma japonicum
     - cacing ini hidup di dalam pembuluh darah dan pada saluran
       pencernaan manusia.
     - manusia merupakan inang utamanya , namun dapat juga
       menginfeksi tikus, anjing, babi, dan sapi.
     - inang perantaranya adalah siput amphibi Oncomelania hupensis.
     - menyebabkan penyakit skistosomiasis dengan ciri demam, anemia,
       disentri, berat badan turun, dan pembengkakan hati.
3.  Paragonimus westermani
     - hidup dalam paru-paru manusia.
     - inang perantaranya adalah udang air tawar.





Clonorchis sinensis


Schistosoma japonicum


skema tubuh Schistosoma japonicum








Paragonimus westermani




     3.  CESTODA
          - kebanyakan hidup sebagai parasit pada usus manusia dan
            ternak. 
          - manusia dapat terinfeksi cestoda karena mengkonsumsi
            daging ternak yang mengandung sistiserkus cestoda
          - tidak memiliki alat pencernaan, karena makanan di ambil
            secara langsung dari inangnya.
          - tubuh memiliki struktur pipih dan tertutup oleh kutikula
          - disebut sebagai cacing pita karena bentuknya pipih panjang
            seperti pita dengan panjang dapat mencapai antara 2 - 3m     
          - tubuh bersegmen yang terbentuk dari  rangkaian  proglotid 
            yang dapat memisahkan diri (strobilasi)
          - Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis)
            dan organ kelamin betina (ovarium), sehingga dapat malakukan
            fertilisasi sendiri. 
            organisme yang bagian tubuhnya dapat menghasilkan 
       sendiri  disebut organisme metameri
          - pada bagian anterior disebut  skoleks
          - skoleks pada jenis Cestoda tertentu selain memiliki alat
            pengisap (sucker), juga memiliki kait (rostellum dan hooks)
            yang berfungsi untuk melekatkan diri pada tubuh inang
          - alat ekskresi berupa sel api
          - sistem saraf tangga tali yang tidak terlalu berkembang
            dibanding kelas lainnya pada filum platyhelmintes
          - mengalami pergiliran dan metagenensis antara reproduksi
            seksual dan aseksual

          





proglotid yang matang

Siklus Hidup Taenia

Beberapa contoh Cestoda :
1.  Taenia saginata
     hidup dalam usus manusia inang perantaranya sapi
2.  Taenia solium
     hidup dalam usus manusia inang perantaranya babi
3.  Choanotaenia infudibulum 
     hidup dalam usus ayam  
4.  Echinococcus granulosus 
     hidup dalam usus anjing
5   Diphyllobothrium latum 
     menyerang manusia melalui inang katak , ikan, Cyclops 
     (sejenis serangga air) dan udang - udangan
6.   Hymnelopsis nana 
     hidup di usus manusia dan tikus tanpa inang perantara
    Selengkapnya...